LETTERZ.ID – Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, Bode Riswandi, menolak minat literasi di Kota Tasikmalaya dinilai lemah.
Karena, mau tidak mau dan di sadari atau tidak kalimat seperti itu akan membuat jiwa menjadi pesimis.
Seharusnya, bagaimana solusi membangkitkan rasa baca bisa diubah, bahwa literasi di Tasikmalaya sedang tumbuh menuju ke arah yang lebih baik.
“Upaya inilah yang harus digelorakan oleh temen-temen literasi, kita hari ini kita harus optimis literasi tumbuh dan berkembang”katanya saat dikonfirmasi seusai acara launching buku, Rabu (15/12/2021).
Lalu apa patokannya ? selagi ada komunitas literasi, selagi ada toko buku, selagi ada perpustakaan. Menurut dia, jangan harap literasi di kota santri akan lemah.
“Tinggal yang kita dorong, yuk bangkitkan daya baca, yuk bangkitkan diskusinya, yuk bangkitkan daya berpikirnya. Disitu PR kita hari ini”tuturnya.
Pegiat literasi, tidak boleh mengeksklusifkan diri, bahwa tugas menyemarakan literasi tugas komunitas atau pemerintah.
Menurut Bode, ini adalah tugas semua orang yang masih memiliki akal yang waras.
Baik secara dor to dor sambut langsung ke tempat dimana harus menerangkan literasi atau dengan cara melakukan kajian mingguan.
“Itu adalah gerakan yang sangat efektif hari ini, agar minimal membudayakan Kota Tasikmalaya yang memang hadir generasi-generasi baru atau milenial yang tangkas dalam sikap tapi juga tidak gagap dalam referensi”pungkasnya.