Tasikamalaya, LETTERZ.ID, – Imbas dari kemarau dirasakan oleh seluruh masyarakat di Kampung Sukasenang, Kelurahan karang Anyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Air sumur sebagai sumber sehari- hari disetiap rumah warga sudah banyak yang mengering, sehingga banyak warga yang mengeluh tentang kekurangan air dan berbondong- bondong mengakut air dari dalam sumur dadakan yang sengaja dibuat dilahan persawahan.
Hampir tiga bulan di Tasikmalaya sudah mengalami kekeringan. Menurut salah satu warga Kampung Sukasenang, Enong, kemarau ini melanda dari akhir bulan juni hingga sekarang. Dan ada beberapa faktor lain juga yang dapat mempengaruhi musim kemarau ini.
“Sekitar 3 atau 4 bulan, dari akhir juni sampai sekarang. Ya, dikarenakan ada beberapa faktor juga yaitu: tidak ada hujan, selanjutnya ya sekarang kan hampir seluruh indonesia mengalami perubahan cuaca, terutama perubahan alam, dan memang harus sudah musimnya. Dan mudah-mudahan bulan besok sudah hujan,” Kata Enong, Rabu (27/9/2023).
Enong juga mengatakan, dampak apa saja yang banyak dirasakan oleh masyarakat, diantaranya kekurangan air sebagai faktor utama,memperhambat tumbuhan diantaranya padi sebagai bahan pokok, serta mempengaruhi segalanya juga.
“Banyak upaya yang dilakukan warga disini dalam mengahadapi kemarau, seperti menggali sumur dan mencari mata air baru, itu juga kalau ada, pokoknya kita usahakan,” Ujarnya.
Disisi lain dari keluhan warga Sukasenang akibat dampak kemarau ini, Pemerintah Daerah setempat telah mendistribusikan bantuan air bersih kepemukiman yang memang membutuhkan, khususnya bantuan air bersih ini juga datang ke Kampung Sukasenang, sehingga banyak warga yang saling berebut untuk mendapatkan air tersebut.
“Alhamdulillah ada bantuan sudah 4 kali datang, 2 mobilnya yang kecil-kecil dan 2 mobil lagi yang besar. Kalau untuk Pemerintah dari segi air itu perlu, tetapi yang lebih diperlukan kami yaitu perhatian Pemerintah ke masyarakat kecil, ya jangan hanya dilihat tetapi terjun langsung kepemukiman,” Jelas salah satu pedagang di Kampung Sukasenang, Milah (45).
Meskipun, masyarakat di Kampung Sukasenang harus menghadapi musim kemarau yang tidak tahu akan berakhir dan hujannya akan turun kapan, tetapi tidak menjadi alasan patahnya semangat mereka dalam menjalani segala aktifitas sehari- harinya.
“Harus banyak bersyukur alhamdulillah, berdoa semoga secepatnya hujan turun yang merata dan tidak membawa bencana.” Pungkas Milah.