LETTERZ.ID, Kota Tasikmalaya- Partai Golkar Kota Tasikmalaya peringati HUT ke-59, seluruh kader, bakal calon anggota legislatif dan pengurus DPD Golkar Kota Tasikmalaya harus memperkuat keyakinan untuk merealisasikan target 9 kursi DPRD Kota Tasikmalaya di Pileg dan membantu memenangkan duet Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang.
“Target 9 kursi DPRD kami bidik, karena kita punya pengalaman menempatkan 8 orang kader di DPRD Kota Tasik. Kemudian trend duet Prabowo-Gibran juga memiliki kans menang cukup besar.”Ujar HM Yusuf, Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasik, Kamis (2/11/2023).
Hal itu disampaikan, HM Yusuf dan Eries saat merayakan ulang tahun 59 di kantor DPD Partai Golkar Jln Lukmanul Hakim Tasikmalaya. Ikut hadir juga anggota dewan pertimbangan Partai Golkar H Pardjaman dan Dr H Iwan Saputra.
Elektabilitas Prabowo-Gibran yang tinggi, diyakininya akan memberi efect positif bagi para bacaleg yang akan bertarung pada pileg nanti. Dia mengimbau kepada seluruh bacaleg untuk all out turun ke bawah, sambil mensosialisasikan duet Prabowo-Gibran kepada konstituen dan masyarakat.
“Saya berharap harmonisasi diantara para caleg tetap dijaga. Pengurus disetiap tingkatan harus menempatkan diri sebagai fasilitator seluruh bacaleg dan tak terjebak untuk mendukung salah satu kandidat.”Tegad. HM Yusuf.
Eris Hermawan menyampaikan bahwa kemenangan di Pileg dan Pilpres 2024 akan memudahkan Partai Golkar di Kota Tasikmalaya dalam menyusun strategi menghadapi pentas Pilkada yang dimajukan dari bulan November jadi September.
“Dengan sembilan kursi, posisi tawar kita untuk koalisi lebih besar. Kemudian bila Prabowo-Gibran terpilih, tentu posisi bakal calon wali kota yang kita usung juga akan tambah kuat lagi.”Jelas Eris.
Kendati demikian, respon masyarakat terhadap kinerja Bacaleg, DPD, Pengurus kecamatan hingga ranting sejauh ini cukup menggembirakan.
Tak hanya itu, mengenai soal kandidat Wali Kota dari Golkar, Eris menegaskan semua mengacu pada hasil Rakerda dimana H M Yusuf telah ditetapkan sebagai calon tunggal dari Partai Golkar.
“Dasarnya jelas yakni hasil Rakerda dimana saat itu tak ada lagi kader yang dicalonkan atau mencalonkan diri.”Tutupnya (*)
