LETTERZ.ID, Kabupaten Tasikmalaya- “Paskib menyala hadir sebagai langkah konkret untuk memperkenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda, pentingnya pengelolaan sampah. Dalam hal ini limbah minyak jelantah dengan cara yang bermanfaat.”Ucap Sansan Redi Taufik, Ketua PPI Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (14/11/2024).
Hal tersebut dalam melestarikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat, PPI Kabupaten Tasikmalaya meluncurkan program inovatif bertajuk “Paskib Menyala” yang mengajak anggota Paskibra dan masyarakat untuk bersama-sama mengelola minyak jelantah, sampah atau limbah rumah tangga yang sering terabaikan.
Purna Paskibraka Indonesia (PPI) adalah Organisasi Pemuda yang berfokus pada Pendidikan Karakter, Kepemimpinan, serta pengabdian kepada Negara pada 10 November 2024.
Lalu, sebagian dari komitmennya untuk mencetak generasi muda yang tangguh, kreatif, dan memiliki daya saing, PPI terus berinovasi dalam menghadirkan program-program yang berfokus pada pembangunan sosial, pembangunan karakter dan program-program pemberdayaan yang keberlanjutan.
Dikarenakan, minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai, sering kali dibuang tanpa memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem. Bila tidak dikelola dengan baik, minyak jelantah dapat mencemari tanah dan air, serta merusak keseimbangan alam.
“Oleh karena itu, “Paskib Menyala” bertujuan untuk mengubah potensi negatif minyak jelantah menjadi peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.”Ungkap Aktivis HMI Sansan pada wartawan.
“Paskibra tidak hanya berperan sebagai penjaga tradisi kebangsaan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan.”Papar dia.
Sementara, Program “Paskib Menyala” bukan hanya soal pengelolaan sampah, tetapi juga tentang membangun rasa kecintaan yang lebih dalam terhadap tanah air.
“Dengan menjaga lingkungan dan mengelola Sumber Daya Alam secara bijaksana, kami menunjukkan bahwa Nasionalisme dan cinta tanah air tidak hanya terwujud dalam simbol-simbol kebangsaan tetapi juga dalam aksi nyata untuk melindungi tanah dan air kita dari kerusakan.”Tutur Sansan Redi Taufik.
Melalui program yang dihadiri oleh 1.458 Siswa tersebut, Paskibra berharap dapat memberikan contoh yang baik bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pelestarian alam dan menjadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari kebiasaan hidup yang positif.
“Yang menjaga tanah air kita agar tidak direbut lagi oleh Bangsa lain, garda terdepannyakan TNI. Maka, yang menjaga tanah dan air kita agar tidak tercemari ya tugas kita semua, tugas seluruh warga Negara. Menurut kami, ini salah satu interpretasi dari arti cinta tanah air yang sering kita gaungkan bersama.”Sambung dia. (*)