LETTERZ.ID, Kabupaten Tasikmalaya-
Warga Pasir Jaya, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya mengalami krisis air lantaran sumber air mengering. Kemarau melanda setiap wilayah di Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari di Tanjungjaya, warga terpaksa membeli air bersih sebesar Rp. 15.000 untuk 15 jerigen ukuran 10 liter. Dalam sehari, setidaknya membutuhkan air sebanyak 150 liter.
“Iya sudah kering pak, sehari beli 15 ribu untuk 15 jerigen.”Ucap Ani (45) warga sekitar, Rabu (4/10/2023).
Dia mengatakan pengeluaran rumah tangga bertambah karena harus membeli air bersih. Kondisi itu pun membuat uang pembelian untuk beras dan sayuran terpotong.
“Ya, ambil dari uang belanja buat makan beras sama sayuran belinya dikurangi. Gimana lagi saya butuh air bersih pak.”Terangnya.
Hal yang serupa dialami, Dede (40) warga lainya. Dia mengakui sumber air sudah mengering sejak dua bulan lalu. Namun, sebelumnya warga harus berjalan kali sejauh lebih dari dua kilometer untuk mendapatkan air bersih di Sungai Cimawate.
“Sudah ada satu bulan, Sungai Cimawate juga mengering. Jadi terpaksa warga harus beli.”Paparnya.
Melihat kondisi saat ini, Polres Tasikmalaya akhirnya menyalurkan bantuan air bersih, Rabu 4 Oktober 2023 ke lokasi Pasir Jaya. Warga Tanjungjaya antusias untuk mendapatkan bantuan air bersih. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi pembagian dengan membawa berbagai penampungan air.
AKBP Suhardi Hery Haryanto menyampaikan, pihaknya menyaluarkan sebanyak 12.000 liter air bersih di Kampung Pasir Jaya Desa dan Kecamatan Tanjungjaya. Penyaluran bantuan air bersih tersebut dilakukan untuk meringankan beban warga yang mengalami krisis air.
“Kita salurkan hari ini dua tangki atau 12.000 liter air. Iya disini, sudah mengalami krisis air karena musim kemarau.”Jelasnya.
Polres Tasikmalaya berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang kesulitan air bersih. Salah satunya dengan penyaluran air bersih secara langsung ke lokasi yang mengalami dampak kekeringan. Bantuan lainnya juga sudah dilakukan dengan membuat sumur bor dan pompa air di lokasi rawan kekeringan. (*)