LETTERZ.ID, Tasikmalaya-
Menjaga kedaulatan NKRI dengan pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia yang memiliki setidaknya 17.506 Pulau.
Dimana ada berbagai keanekaragaman
Budaya, Etnis, dan Geografis yang kaya, terdapat pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga.
Batas wilayah NKRI memiliki batas darat dengan tiga Negara yaitu Malaysia, Papua New Guinea, dan Timor Leste.
Sedangkan pada batas laut indonesia
memiliki perbatasan langsung dengan sepuluh Negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, Timor Leste, India, Thailand, Australia dan Palau.
Wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi legal, fungsi kontrol, dan fungsi fiscal.
Namun, ketiga fungsi tersebut
tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi wilayah perbatasan Indonesia saat ini justru menjadi wilayah tertinggal dan terisolasi. Permasalahan yang seringkali timbul antara lain terkait kondisi sosial ekonomi, budaya, kebijakan pembangunan, pertahanan dan keamanan, pengelolaan Sumber Daya Alam, kelembagaan dan kewenangan pengelolaan dan kerjasama antar negara.
Perlu solusi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut, sehingga memudahkan pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan. Dalam menanggapi
kondisi tersebut dibutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah karena selama ini kawasan. Perbatasan hanya dianggap sebagai “halaman belakang” dari NKRI.
Pengembagan pusat pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memperhatikan kondisi infrastruktur sarana prasarana, pengembangan komoditas unggulan, dan pengembangan pola pemukiman di wilayah perbatasan.
Selain itu tantangan terbesar lainya yang harus dihadapi adalah memelihara kedaulatan dan integritas wilayahnya. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menjaga kedaulatan NKRI adalah dengan mengembangkan pusat
pertumbuhan di wilayah perbatasan.
Artikel ini akan mengeksplorasi konsep, manfaat, tantangan, serta rekomendasi terkait pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Kedaulatan NKRI merupakan prinsip fundamental yang mengatur Negara Indonesia sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan.
Hal ini mencakup keutuhan wilayah, kedaulatan atas Sumber Daya Alam, serta keberadaan dan pengakuan terhadap negara-negara tetangga. Dalam konteks pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan, kedaulatan NKRI menjadi fokus utama untuk dipertahankan dan diperkuat.
“Sebelumnya perlu kita ketahui
terlebih dahulu definisi dari wilayah perbatasan, wilayah perbatasan adalah wilayah geografis yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. dimana penduduk yang bermukim di wilayah tersebut disatukan melalui hubungan sosioekonomi dan sosiobudaya dengan cakupan
wilayah administratif tertentu setelah ada kesepakatan negara yang berbatasan.”Ungkap Alfi Nursyifa selaku Mahasiswi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unuversitas Siliwangi, Rabu (6/2/2024).
Lanjut Alfi, wilayah perbatasan memiliki dimensi manusia dan pengalaman di dalamnya, hal tersebut menunjukkan dimensi penting tentang identitas komunitas yang berujung pada manajemen dan regulasi khusus masyarakat yang berada di kawasan perbatasan.
Meskipun mungkin secara geografis berada pada wilayah yang terpencil (remote area) dan berada di tapal batas kewenangan teritorial. secara tradisional perbatasan memiliki aspek dinamis dari sebuah negara termasuk manusia dan pengalamannya serta sebagai indikator dalam mengukur kekuatan sebuah negara.
“Maka, berdasarkan fungsi tersebut pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan merupakan strategi yang bertujuan untuk meratakan pembangunan, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat kehadiran negara di wilayah yang rentan terhadap berbagai ancaman.”Jelas Alfi.
Kendati demikian, langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengembangan pusat pertumbuhan meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, pengembangan ekonomi lokal, dan pemeliharaan keamanan. Pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi NKRI.
Pertama, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil, sehingga mengurangi ketimpangan antar wilayah.
Kedua, pengembangan pusat pertumbuhan dapat memperkuat keamanan dan pertahanan negara dengan meningkatkan kehadiran dan kontrol pemerintah di wilayah perbatasan.
Ketiga, hal ini juga dapat memperkuat integrasi nasional dengan memperkuat hubungan antara wilayah perbatasan dan pusat-pusat pembangunan di Indonesia.
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan dan kendala.
Diantaranya adalah aksesibilitas yang terbatas akibat kondisi geografis yang sulit, ketidakstabilan politik dan keamanan di sebagian wilayah perbatasan, serta ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah yang dapat memicu ketegangan sosial.
Pemerintah Indonesia telah mengambil
langkah-langkah strategis dalam mendukung pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah
perbatasan.
Diantaranya adalah alokasi anggaran yang cukup besar untuk pembangunan
infrastruktur, pemberian insentif kepada investor untuk mengembangkan ekonomi lokal, serta peningkatan kehadiran aparat keamanan untuk menjaga stabilitas wilayah perbatasan.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mendukung pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan.
Diantaranya adalah alokasi
anggaran yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur, pemberian insentif kepada investor untuk mengembangkan ekonomi lokal, serta peningkatan kehadiran aparat keamanan untuk menjaga stabilitas wilayah perbatasan.
Namun, walaupun pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis tersebut seperti yang sudah di singgung pada awal pembahasan bahwa tiga fungsi perbatasan masih belum berjalan sebagaimana mestinya.
Sehingga pemerintah perlu mengingat kembali prinsip-prinsip dari BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) yang dituangkan dalam sebuah cetak biru (blue print) yaitu KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergis) sebagai dasar dari perencanaan kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan di kawasan perbatasan dapat dilakukan dengan memegang prinsip KISS ini.
Selain itu pemerintah juga perlu mengetahui potensi pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan untuk mengetahui bagaimana kelayakan pembangunan pusat pertumbuhan di sana. Potensi pusat pertumbuhan dapat dianalisis denga mempertimbangkan beberapa faktor antara lain ketersediaan dan kelayakan infrastruktur sarana dan prasarana, komoditas unggulan dan sistem permukiman serta kondisi ekonomi.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan.
Melalui partisipasi aktif dari
berbagai pihak, dapat dihasilkan program-program yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedaulatan NKRI.
Implementasi kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan memiliki implikasi yang luas, baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal, hal ini dapat meningkatkan stabilitas politik dan ekonomi, serta memperkuat integrasi sosial di dalam negeri. Secara eksternal, pengembangan pusat pertumbuhan dapat memperkuat posisi diplomasi Indonesia dengan memperkuat kehadiran dan pengaruhnya di wilayah perbatasan.
Studi kasus dari negara-negara lain yang telah berhasil mengimplementasikan strategi pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan dapat memberikan inspirasi dan
pembelajaran bagi Indonesia.
Melalui analisis terhadap berbagai model dan praktik terbaik, dapat diidentifikasi strategi yang paling sesuai dengan konteks Indonesia. Pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan merupakan strategi yang penting dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Dengan memperkuat kehadiran dan kesejahteraan di wilayah perbatasan,
Indonesia dapat memperkuat integritas wilayahnya, meningkatkan keamanan nasional, serta memperkuat posisi diplomatisnya di tingkat internasional.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal, Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan wilayah perbatasan, menuju terwujudnya visi Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat.
Penulis
Alfi Nursyifa