LETTERZ.ID, Kota Tasikmalaya-
Ketua Cabang PMII Kota Tasikmalaya Muhaemin Abdul Basit menilai PJ Walikota Tasikmalaya dalam menangani banyaknya sampah diduga terlalu banyak pencitraan.
Menurutnya, sampah adalah barang yang dihasilkan oleh manusia yang sudah tidak terpakai dan juga tidak bernilai bagi manusia.
“Tentunya ketika sampah dibiarkan dan berdampingan dengan manusia akan menjadi penyakit bahkan menjadi bom waktu untuk lingkungan dan juga kesehatan manusia itu sendiri.”Tegas Ketua PMII Cabang Kota Tasikmalaya kepada insan pers lewat pesan WhatsApp, Rabu Malam (7/12/2022).
Ia menyebut permasalahan sampah ini bukan hal baru di Kota yang pernah mendapatkan penghargaan Adipura atau Kota bersih.
Justru, kata Muhaemin, masalah sampah di Kota Tasikmalaya selalu menjadi bahasan dan isue yang menarik pasca mendapatkan penghargaan tersebut.
“Ya, karena berserakan dimana-mana dan menimbulkan penyakit.”Tandasnya.
Selanjutnya, kata Muhaemin, disisi lain Kota Tasikmalaya itu mempunyai kurang lebih tujuh ratus ribu masyarakat.
“Tetapi, jangan lupa Tasik juga sebagai Kota jasa dimana orang-orang datang ke Tasik ini hanya untuk buang sampah dan memproduksi sampah yang tentunya akan mendongkrak volume sampah di Kota Tasikmalaya.”Tutur dia.
Ketua PMII Kota Tasikmalaya menilai priode ke priode pemimpin di Kota Tasikmalaya ini hanya terfokus dihilir saja dalam penanganan sampah. sama halnya dengan yang dilakukan PJ Walikota saat ini.
“Lebih lucunya lagi pemasangan CCTV di TPA Ciangir yang menurut kita ini tidak ada relevansinya dengan penanganan sampah, apalagi pengelolaan sampah. Sedangkan dalam Perwalkot tahun 2019 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga diatur tentang pengolahan sampah yang sudah jelas.”Jelas dia.
Sementara, kata Mahaemin, penyelesaian sampah di Kota Tasikmalaya perlu perhatian serius, dengan kekompakan OPD dan Stakholder untuk menyelesaikan sampah di Kota Tasik.
“Jadi, jangan mengkambing hitamkan masyarakat bahwa masyarakat belum sadar dalam membuang sampah, lebih relevan lagi Pemerintah ini menegur perusahaan-perusahaan yang memproduksi calon sampah namun tidak bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkan.”Tutup dia. (*)